Dear Bloggies,
Tiga buku yang dengan 'rakus'nya saya borong dalam waktu satu minggu. Masih 2 dari 3 buku yang saya review. |
Ini adalah kali pertama saya membeli buku karangan
Asma Nadia, boleh dibilang semasa SMP hingga saat ini saya adalah penikmat
Teenlit dan Metropop. Tidak heran lemari buku saya lebih banyak di dominasi
dengan novel-novel Teenlit-Metropop dengan tema yang tidak jauh dari
persahabatan-cinta-keluarga. Sebenarnya saya sudah melirik buku ini sejak lama
sebelum di angkat di layar lebar, topik poligami selalu menjadi topik yang bisa
dibilang ‘hangat’ untuk selalu didiskusikan. Kali ini saya harus sedikit kecewa
karena mendapatkan edisi cetakan cover film (saya kurang suka cover nya
edisi film).
Apa artinya rumah jika tak lagi menjadi pelabuhan yang ramah bagi hati seorang suami? Apa jadinya surga jika ia tak lagi dirindukan? Benarkah dongeng seorang perempuan harus mati agar dongeng perempuan lain mendapatkan kehidupan?
Ah. Surga yang retak-retak. Peristiwa tragis dan e-mail aneh dari gadis bernama Bulan.
Pertanyaan yang terus mendera: “Jika cinta bisa membuat seorang perempuan setia pada satu lelaki, kenapa cinta tidak cukup membuat lelaki bertahan dengan satu perempuan?
Sementara seseorang berjuang melawan Tuhan, waktu dengan sabar menyusun keping-keping puzzle kehidupan yang terserak, lewat skenario yang rumit namun menakjubkan.
Setidaknya sinopsis diatas
sedikit banyak membuat hati saya tergugah, terlebih dengan kutipan “Jika
cinta bisa membuat seorang perempuan setia pada satu lelaki, kenapa cinta tidak
cukup membuat lelaki bertahan dengan satu perempuan?”. Seakan-akan kutipan
itu menjadi pembuktian bahwasanya lelaki itu bisa dengan mudahnya membagi hati
(Berdasar cerita raja-raja jaman dahulu dan beberapa orang besar yang
memutuskan untuk memiliki istri kedua dst.).