Dear Bloggies,
Untuk apa pulang ke Indonesia? Pertanyaan ini melintas datang dan pergi di benak Lintang, Banjar, Wicak, Daus, dan Geri, lima mahasiswa Indonesia yang mengejar gelar S-2 di Belanda. Dalam perjalan menemukan jawaban dari pertanyaan itu, mereka menjalani susah senangnya menjadi mahasiswa rantau di Eropa. Mulai dari kurang tidur karena begadang demi paper, kurang tenaga karena setiap harus genjot sepeda berkilo-kilo meter bolak balik ke kampus, sampai kurang duit hingga terpaksa mencari pekerjaan paruh waktu. Kesamaan nasib menjalin erat persaabatan mereka. Bersama, mereka berbagi pengalaman dan tip bertahan hidup di Belanda. Takdir menuntut mereka memiliki keteguhan hati untuk melampaui rintangan, menggapai impian, serta melakukan hal yang paling sulit: the courage of love!
Begitulah
sinopsis dari novel Negeri van Oranje. Beberapa waktu lalu, saya mendapat
rejeki lebih untuk menambah koleksi buku saya. Pilihan saya kepada buku dengan
cover Oranye (warna khas nya Belanda di sepak bola, setahu saya sih), cover yang
menarik dan begitupula dengan isinya. Kisah ini bercerita tentang kelima
mahasiswa yang menempuh studi S-2 di Belanda. Lintang di Leiden, Daus di
Utrecht, Wicak di Wageningen, Banjar di Rotterdam dan Geri di Den Haag, bertemu
secara kebetulan saat kereta yang mereka tumpangi mengalami masalah teknis di
Amersfoort. Pertemuan itu membuat mereka dekat dan menjadi sahabat, bahkan
mereka menamai persahabatan mereka dengan nama Aagaban(Aliansi Amersfoort
Gara-gara Badai di Netherlands).