Book Review: First Love yang Terkesan Kurang Greget

Februari 14, 2016



Dear Bloggies,


Bulan Februari ini saya memang sedang kalap belanja buku, terlebih saya menemukan tempat belanja buku dengan diskon 25% dengan menggunakan kartu anggotanya. Dalam sekali belanja saya langsung membeli tiga buah buku terbaru, salah satunya ‘First Love-Helga Rif’. Alasan saya memilih buku ini karena tergiur dengan cuplikan sinopsis bukunya (seperti biasa..saya berekspektasi tinggi dengan sinopsisnya).


Seharusnya jatuh cinta itu mudah kan? Seharusnya putus cinta pun semudah itu, jika kita sudah tidak bisa berjalan bersama kenapa memaksakan hal yang tidak mungkin. 

Begitu pun yang diyakini Alvira dan Guntur...dulu. Saat waktu mempertemukan mereka kembali, kenapa sulit sekali bagi keduanya untuk menganggap cerita lama hanya bagian dari sejarah. Rasa itu terlalu kuat untuk diabaikan. Hmmm...bagaimana jika mereka memang meant to be for each other? 

Ah...jauh cinta seharusnya tidak serumit ini kan?



Setelah membaca buku ini sampai habis dalam waktu dua hari, saya sedikit kecewa karena tidak sesuai dengan ekspekstasi saya (hehehe, karena saya berimajinasi terlalu tinggi hanya dengan cuplikan sinopsisnya sih). Boleh dibilang saya sedikit kecewa dengan keseluruhan cerita dari buku ini. Kisah cinta antara Alvira dan Guntur terkesan kurang ‘greget’, karena mereka putus hubungan saat Guntur memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya di Swiss. Alvira yang tidak betah LDR-an akhirnya memutuskan Guntur secara sepihak dan menghilang tiba-tiba dari kehidupan Guntur. 

Beberapa tahun kemudian mereka bertemu, Alvira yang menjadi Wedding Organizer secara kebetulan menjalin kerjasama dengan salah satu catering dimana Guntur bekerja sebagai Chef. Saya kurang suka dengan karakter Alvira dalam buku ini yang terkesan ragu akan perasaan nya (atau bisa dibilang jaim banget-padahal Alvira masih sayang pada Guntur), padahal Guntur sudah menyatakan terang-terangan bahwa dia masih mencintai Alvira dan Guntur juga menawarkan janji untuk membangun rumah tangga dengan Alvira. 

Saya kurang puas dengan buku ini, cukup memberikan rating 2 out 5. Penggambaran karakter yang kurang kuat, konflik dalam cerita juga kurang ‘greget’, dan selama membaca buku ini pun pembaca akan bosan dengan kesuluruhan cerita karena hanya menceritakan kegalauan hati Alvira. Meskipun sedikit bosan karena buku ini tidak sesuai ekspektasi, setidaknya saya menemukan pembelajaran baru lagi. Saya mendapat beberapa kutipan pelajaran hidup dan tentu saja salah satu mimpi saya untuk membuat Wedding Organizer sendiri (karena saya suka pernak-pernik yang ada di pernikahan ^_^). Dari cerita di buku ini, digambarkan bahwa tidak mudah untuk membangun sebuah usaha Wedding Organizer, butuh kerja tim yang solid profesional (profesional disini artinya komitmen untuk fokus kerja dan tidak mencampur aduk perasaan dengan kerjaan). 

Meskipun sedikit kecewa, tapi saya tidak kapok untuk mencicipi buku lain karangan Helga Rif. Bolehlah memasukkan beberapa buku karangannya dalam book wishlist bulan-bulan selanjutnya.


‘Ternyata usia tidak menjajikan seseorang itu berubah menjadi pintar dan bijaksana’

'Lihatlah ke dalam mata seseorang, maka kamu akan menemukan kebenaran di dalamnya. Namun satu hal yang tidak akan pernah membohongi dirimu sendiri, yaitu kata hatimu’

‘Aku tidak tahu rencana Tuhan terhadap kalian berdua. Yang aku tahu bahwa jika kita memang mencintai seseorang, maka kita akan memperjuangkannya sepenuh jiwa’ 


*BOOK DESCRIPTION
Rate                      : 2 out of 5
Writer                  : Helga Rif
Title                      : First Love
Publisher             : RakBuku
I Have a Copy of This Book

-xoxo-

You Might Also Like

0 comments