Dear Bloggies,

Gema takbir terdengar hingar bingar dimana-mana. Ada yang sibuk takbir berkeliling, ada yang takbir di tengah perjalanan mudik, ada pula yang sedang takbir di perantauan karena tidak bisa pulang.

Bulan Ramadhan sudah usai tahun ini, hari raya IdulFitri pun dirayakan. Ada yang menyambut dengan suka cita, ada pula yang menyambut dengan duka karena  Ramadhan berlalu begitu cepat.

Saya termasuk orang yang hari ini menangisi selesainya Ramadhan (memang saya jadi lebih sensitif akhir-akhir ini  sih😃). Ramadhan usai, saya menghela nafas panjang karena menyadari waktu berjalan sangat cepat. Terlalu cepat bagi saya yang dua tahun belakangan menyia-nyiakan Ramadhan.

Orang lalu lalang di sekitar saya. Kota kelahiran saya pun dijejali dengan warganya yang pulang dari perantauan. Suasana lebaran hingga hingar bingar takbir dari perayaan IdulFitri terdengar dimana-mana, sangat kontras dengan kejadian di beberapa daerah yang harus merayakan IdulFitri dalam kondisi seadanya. Bahkan di beberapa negara timur tengah yang dilanda perang saudara, serangan terorisme dan kesulitan lainnnya. Mereka yang harus diliputi rasa was-was dengan pengeboman yang merajalela. Mereka yang harus susah payah untuk bisa berbuka puasa seadanya karena kondisi yang tidak memungkinkan. Beberapa dari mereka harus melewati IdulFitri kali ini tanpa kerabat dekat, karena kerabat mereka menjadi korban tangan-tangan tidak bertanggung-jawab.

Saya banyak mengucap syukur karena masih di berikan anugerah terindah. Saya masih bisa buka bersama keluarga saya, masih bisa menyambung tali silaturahmi dengan teman lama, hingga masih bisa merasakan tenangnya tadarus Al-Qur'an setiap malam usai tarweh. Masih bisa merayakan IdulFitri tahun ini.

Tidak bisa diukur, nikmat yang diberikan Allah pada saya melihat kondisi saudara muslim di belahan negara lain seperti itu. Doa saya untuk saudara muslim yang mengalami kesulitan InshaAllah tidak putus.

Tahun ini, bukan hingar bingar IdulFitri yang saya rasakan, namun sendu-haru yang membuncah di dalam dada. Ramadhan usai, dan seharusnya ada perubahan dalam diri kita masing-masing. Perubahan yang lebih baik dari Ramadhan ini. Perubahan yang untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi sesama.

Untuk itu saya mengucapkan
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1437 H

 "Taqobbalallahu minna wa minkum shiyamana wa shiyamakum"
Mohon Maaf Lahir dan Batin
Semoga dapat berjumpa kembali dengan Ramadhan tahun depan...

"Forgiveness liberates the soul. It removes fear. That is why it is such a Powerfull weapon" - Nelson Mandela

Memaafkan itu menjadikan jiwa lebih damai dan kuat. Terlebih ketika kamu pernah disakiti. I cried an ocean of tears, but nobody cared. I cried in sujood, and Allah gave sabr..sabar..sabar..sabar

"Bahwa sebenarnya hanya orang-orang kuatlah yang bisa melepaskan sesuatu, orang-orang yang berhasil menaklukkan diri sendiri. Meski merasa sakit, menangis, marah-marah, tapi pada akhirnya bisa tulus melepaskan, maka dia telah berhasil menaklukkan diri sendiri." - Tere Liye