A Random Note
April 06, 2017
Dan sebagai manusia,
Aku ingin diterima selapang aku
menerima..
Benarkah kamu bisa menerima?
Benarkah kamu bisa memiliki pemahaman yang lebih?
Bukankah ucapan seringkali tak
seirama dengan tindakan?
Bukankah ucapan seringkali tak
seirama dengan kata hati?
Entahlah...
Ketakutan terbesarku adalah ketakutan
untuk melukai orang lain (lagi)..
Takut untuk tidak bisa diterima..
Takut untuk kemudian harus jatuh
terhempas merangkak hingga sanggup berdiri lagi
Bagiku, berdamai dengan masa lalu
tidak semudah membalikkan telapak tangan..
1 tahun...2 tahun...3 tahun....atau
bahkan sampai kematian datang ke hadapanku
Aku tidak tahu sampai kapan aku bisa
berdamai dengan masa lalu...
Berdamai dengan diri sendiri dan
Tuhan?
Ah..Itu urusan masing-masing
Bulir air mata yang jatuh di atas
sajadah
Duduk terdiam berteman sunyi di
sepertiga malam...
Segala cara ditempuh berharap
seluruh dosa luruh terampuni..
Bukankah Tuhan Maha Pemberi
Ampunan?
Kini, mungkin hanya bisa berteman
dengan keyakinan yang sering membuat tak yakin
Yakin, bahwa kebahagiaan dunia
bukan yang hakiki
Yakin, bahwa apa yang kamu tuai
adalah hasil dari apa yang kamu tanam
Yakin, bahwa berteman dengan sunyi
jadi pilihan terbaik
Yakin, bahwa maut pasti mengikuti
sebagai pengingat untuk jadi lebih baik dari sebelumnya..
Ah..mungkin keyakinan tersebut
terlalu klise
Bukankah definisi kebahagiaan
setiap orang berbeda begitupula pilihan terbaik bagi masing-masing?
Yang aku bisa hanya berpegang pada
keyakinan ‘abu-abu’ yang terdengar klise..
Bagaimana dengan karma?
Bagaimana dengan pembalasan?
Mungkin tidak sekarang,
Mungkin tidak di dunia ini...
Karena di hari penghakiman,
Seluruh dosa akan mendapat ganjaran
yang pantas..
Bukan manusia yang berhak
menghakimi,
Cukup Tuhanmu yang tahu dan berhak
menghakimi dirimu..
0 comments