2018 Rewind: Life is A Journey, Not A Destination
Januari 02, 2019
I don’t know why, this year felt
a bit rough than before, but mostly tantangannya lebih ke diri sendiri aja sih. The struggle is
real. ‘Struggle’ dalam arti proses untuk memahami semuanya dan untuk tetap
istiqamah di track yang seharusnya, lebih tepatnya ke konflik batin. Ada
beberapa resolusi 2018 yang jauh dari kata berhasil, beberapa masih dalam
proses, beberapa bisa tercapai, saya bersyukur bisa melalui nya. Setidaknya,
saya mendapatkan esensi dalam sensasi menaiki roller coaster 2018 yang berjalan
super cepat. Well, this is the summary of events happened during 2018:
Support Financially
Selama ini yang kita tahu bahwa
hidup itu layaknya roda yang berputar, dan kita tidak akan pernah tahu kapan proses
switching posisi itu terjadi. Ada yang sedang diatas angin, tiba-tiba dihantam
badai yang membuat dia terjungkal sampai terseok-seok untuk bisa bangkit lagi.
Ada juga yang sedang mengupayakan mimpinya, lalu kemudian mimpinya terwujud dan
jauh lebih indah dari yang dia bayangkan. Selama dua tahun ini keluarga saya
merasakan itu, merasakan hal yang tak pernah kita duga sebelumnya. Meanwhile, our family is
financially broken and struggling for this past two years, ada beberapa hal
yang harus rela dilepas untuk bisa bertahan selama dua tahun ini. Yah, saya, kakak, dan adek berusaha saling membantu memberikan support sebisa mungkin untuk keluarga, dan semua hal yang
terkait tentang kebutuhan keluarga, kami tidak berfikir dua kali untuk
membantu.
Membenahi kondisi finansial butuh waktu dan proses yang sedikit lebih
lama, dan doa saya masih sama seperti tahun lalu. Semoga keluarga kami selalu
diberikan kesehatan, diberikan jalan keluar terbaik dari masalah yang datang,
dan semoga dijauhkan dari orang-orang yang berniat buruk kepada kami. Semoga
kami masih tetap waras untuk menghadapi kehidupan yang semakin keras di depan. Disini saya belajar, bahwa lirik lagu soundtrack Keluarga Cemara tuh ngena banget! "Harta yang paling berharga adalah Keluarga". Kalau bukan kita yang saling menguatkan, lalu siapa lagi? bagaimanapun kondisimu, keluarga tetap akan menerima mu dengan tangan terbuka.
Tentang Hati dan Perasan
Untuk tahun 2018, saya masih
belum terlalu fokus di urusan remeh temeh tentang perasaan. Lha bagaimana bisa
mikir perasaan, diri sendiri saja belum sepenuhnya ‘sembuh’ malah terkadang
kehilangan akal sehat yang membuat saya beberapa kali ‘out of track’.
Seringkali saya menangis sampai pada titik dimana saya tidak bisa merasakan
rasa sakit dan tidak bisa menangis lagi. Seperti ada yang kurang, hampa, mati
rasa dan jujur saya akui bahwa tahun ini saya memang belum benar-benar bertekad
kuat untuk bisa ‘menyembuhkan’ diri sendiri.
One of my artwork. Drawing this, somehow comfort my feeling |
Beberapa orang yang datang, hanya
sekedar singgah dengan waktu yang teramat singkat. Mungkin saya membangun
tembok terlalu tinggi, dan mungkin secara tidak sadar saya semakin skeptis
dengan sebuah hubungan dan segala drama nya. Kepala saya isinya campur aduk,
terkadang itu sangat mengganggu saya. Seringkali saya berada di ‘blank state’,
tidak tahu akan mengerjakan apa setelah ini. Susah rasanya untuk bisa fokus
mengerjakan apapun, karena pikiran yang bercabang dimana mana. Saya tidak akan
tergesa-gesa untuk mencari pasangan, toh Allah pasti sudah menyiapkan skenario
terbaiknya buat saya. Jadi, untuk tahun depan, mungkin saya masih sendiri dulu.
Lagipula, saya masih butuh ‘bebenah’ karena masih banyak yang harus
‘disembuhkan’
Dreams
Alhamdulillah, beberapa wishlist
bisa terpenuhi di tahun ini. Saya memutuskan untuk memensiunkan motor bebek
yang sudah menemani saya selama 10 tahun, dan dengan menggunakan hasil tabungan selama ini saya bisa membeli skuter baru cash (no kredit karena sebisa mungkin menghindari riba) yang
sangat sangat mengurangi rasa capek akibat menyetir. Saya sangat bersyukur dan terharu ketika melihat nama saya terpampang sebagai pemilik kendaraan bermotor, setelah sebelumnya orang tua saya yang mencukupi kebutuhan saya, akhirnya saya bisa membeli hal yang saya inginkan (sesuatu yang MAHAL) dengan hasil jerih payah sendiri.
Oiya, masih ingat? Di artikel ini
saya menulis bahwa saya akan memulai kursus jahit saya? Alhamdulillah saya
sudah bisa membuat rok untuk diri sendiri. Dengan perjuangan yang cukup gigih,
menerjang hujan badai demi bisa datang ke tempat kursus, akhirnya saya bisa
menyelesaikan tugas pertama untuk membuat Rok. Di tengah perjalanan, setelah
membuat rok, saya memutuskan untuk tidak lagi mengikuti kursus karena padatnya
jadwal, dan selain itu saya menemukan ketidakcocokan dengan tempat kursus
tersebut. Yah, setidaknya saya sudah belajar dasarnya terlebih dahulu,
hehehehe.
Satu lagi, salah satu wishlist
saya untuk traveling akan terwujud dalam waktu dekat. Wishlist kali ini merupakan
bentuk apresiasi terhadap diri sendiri karena sudah mau dan mampu bertahan
sampai titik ini. Nanti saya akan share
cerita perburuan tiket sampai riweuh nya membuat itinerary jalan-jalan, stay
tuned pals!
Awal mula saya mengenal mesin jahit |
Work and Skills
Tahun ini saya bisa belajar sedikit demi sedikit membuat
desain front-end web meskipun masih jauh dari kata ‘baik’, lah selama ini
ngapain aja? Hahaha, sepertinya saya kurang ‘ngoyo’ untuk belajar lagi, ini
sebagai bahan introspeksi saya sendiri sih. Terlebih, saya mendapat beberapa
tanggung jawab baru, dan pembelajaran baru, kali ini saya punya banyak sekali
PR. SEMANGAATT!!!
Tentang Pertemuan dan Perpisahan
Setiap pertemuan pasti akan ada
perpisahan, dan seringkali kita lupa, tidak siap menghadapi perpisahan itu. Tahun
2018 juga menjadi tahun terberat juga bagi keluarga besar kami, karena Budhe
Sus dan Mbah Kakung harus dipanggil Allah terlebih dahulu. Sekali lagi,
peristiwa itu menjadi pengingat bahwa apa yang kita genggam di dunia ini tidak
akan bertahan selamanya. Semua kesenangan dunia itu hanya sementara, dan
seringkali kita lupa kita terlalu sibuk mengejar dunia, mengejar status sosial.
Tahun 2018 saya penuh dengan
warna warni, seperti hidup pada umumnya, rasa nano nano. Ada kalanya senyum
bahagia mengetahui kenyataan bahwa saya bisa baik-baik saja sampai saat ini,
ada tangis kecewa yang luar biasa karena kesalahpahaman hingga pada akhirnya
jalin pertemanan menjadi rusak. Ada tangis haru ketika melihat satu persatu
teman dekat dan orang di sekitar saya melepas masa lajang mereka, doa terbaik
untuk kalian semua, semoga di selalu diberikan limpahan Rahmat, Hidayah, Berkah
dari Allah.
Ini tulisan flashback memories 2018 milik saya. Semua momen memiliki tempat tersendiri di memori saya. Setiap momen memberi kesan, pesan yang bermakna. Beberapa pilihan yang dibuat terkadang memberikan penyesalan yang teramat dalam, tapi…bukankah hidup itu adalah sebuah pilihan? Kamu memilih dan kamu siap menanggung resiko atas pilihan yang sudah kamu buat. Kita akan terus belajar dari perjalanan hidup yang kita lalui, karena sejatinya kehidupan di dunia ini adalah sebuah perjalanan, perjalanan untuk kembali ke sang Pencipta...nanti.
Di tahun ini usia saya juga akan semakin berkurang, itu membuat saya semakin realistis dalam memandang hidup, termasuk dalam membuat wishlist. People said "Nothing is impossible if we just believe" saya masih percaya itu. Jadi, saya membuat wishlist atau bahasa baku nya 'TARGET" di tahun 2019 ini, sederhana dan semoga bisa tercapai:
Ini tulisan flashback memories 2018 milik saya. Semua momen memiliki tempat tersendiri di memori saya. Setiap momen memberi kesan, pesan yang bermakna. Beberapa pilihan yang dibuat terkadang memberikan penyesalan yang teramat dalam, tapi…bukankah hidup itu adalah sebuah pilihan? Kamu memilih dan kamu siap menanggung resiko atas pilihan yang sudah kamu buat. Kita akan terus belajar dari perjalanan hidup yang kita lalui, karena sejatinya kehidupan di dunia ini adalah sebuah perjalanan, perjalanan untuk kembali ke sang Pencipta...nanti.
Di tahun ini usia saya juga akan semakin berkurang, itu membuat saya semakin realistis dalam memandang hidup, termasuk dalam membuat wishlist. People said "Nothing is impossible if we just believe" saya masih percaya itu. Jadi, saya membuat wishlist atau bahasa baku nya 'TARGET" di tahun 2019 ini, sederhana dan semoga bisa tercapai:
- Main ke Namsan Tower lagi, dulu saya kepingin sekali menautkan gembok cinta disini, berharap hubungan saya akan longlasting, tapi nggak jadi hehehe, karena gemboknya mahal dan saya lupa belum beli. Akhirnya saya membeli gantungan kunci golongan darah yang couple (yang sekarang udah buluk, se buluk perasaan saya sama dia hahahhaha)
- Jajan Street food di Korea, karena dulu pas kesana cuman nyicip sedikit
- Makan Gurita mentah ala ala Korea
- Main Salju
- Solo Traveling ke Bandung
- Be realistic seenggaknya turun 20 KG dulu tahun ini, nanti bertahap
- Setidaknya memberikan minimal 1 kontribusi untuk membuat pergerakan Millenials di Kantor
- Merintis bikin konten Youtube (masih mikir konsep apa yang pas, hahahhaa)
- Menyeimbangkan antara kuliner dan hidup sehat demi Jurnal Andin wkwkwkwk
- Mulai investasi emas
- Hidup minimalis, baju yang ada dimanfaatkan sebaik mungkin
- Semakin rajin posting blog
- Bikin nama domain blog yang lebih independen (ihuy)
- Semoga di tahun ini, saya beruntung di urusan cinta (wuuuuu....so luvly)
One of my project in 2018 |
Wefie bareng Direktur ketjeh! |
Part of FHCI Millenials BUMN |
Another quality time with people I love |
Ini dua wanita yang selalu menginspirasi. Serius, mereka keren, strong, smart! |
Well, I do miss this moment :( |
This is one of my favorite support system |
Ketemu sama senior yang paling menginspirasi sepanjang sejarah |
2 comments
Aku ditodong ucik buat bikin ginian tapi belom sempet buat nulis :D
BalasHapustiap tahun aku bikin ndu...dan aku seneng ada yang nunggu tulisanku termasuk si uchik hehehehe, ngga gampang si nge wrap sepanjang 2018, soale akeh bianget event e
Hapus