Cerita Sebuah Gelas
Agustus 17, 2013Dear
Bloggies,
Ini bukan sebuah cerita, bukan pula sebuah
perumpamaan. Hanya keisengan saya untuk menulis apa saja di saat saya sedang
bermasalah dengan pikiran saya sendiri.
Sebuah gelas, ditempa dan dibuat oleh
pengrajin gelas dengan amat teliti..
Sebuah gelas, terlahir dengan luaran tangguh akan tetapi dengan lapisan dalam yang rentan..
Sebuah gelas, terlahir dengan sedikit bumbu keajaiban. Yang mana lapisan dalam gelas yang rentan itu bisa kembali dalam bentuk semula apabila pecah.
Sebuah gelas, terlahir dengan luaran tangguh akan tetapi dengan lapisan dalam yang rentan..
Sebuah gelas, terlahir dengan sedikit bumbu keajaiban. Yang mana lapisan dalam gelas yang rentan itu bisa kembali dalam bentuk semula apabila pecah.
Gelas yang tangguh itupun berkelana, dari
rumah ke rumah, tangan ke tangan..
Berbagai macam cairan pernah dimasukkan dalam gelas tersebut. Manis, Pahit, Asam, Asin, sampai cairan yang tak ada rasa..
Berbagai macam cairan pernah dimasukkan dalam gelas tersebut. Manis, Pahit, Asam, Asin, sampai cairan yang tak ada rasa..
Berkali-kali jatuh, gelas tersebut kembali dengan lapisan dalam yang tetap terlihat cantik..
Sang pemakai tidak pernah tahu, bahwa gelas
yang memiliki luaran tangguh itu rentan pecah pada lapisan dalamnya. Seenaknya
saja pemakai menggunakan gelas tersebut..
Hingga suatu hari..
Hingga suatu hari..
Sebuah gelas, menggelinding di hutan
belantara.
Sebuah gelas, melihat dunia yang baru..bertemu benda hidup dan mati lainnya
Sebuah gelas, bertemu dengan pengembara pertama..
Sebuah gelas, melihat dunia yang baru..bertemu benda hidup dan mati lainnya
Sebuah gelas, bertemu dengan pengembara pertama..
Pengembara pertama yang gagah, memungut
gelas dan memperlakukannya dengan sangat halus..
Pengembara pertama yang gagah, hanya bermanis-manis di awal saja, ketika mengetahui gelas tersebut memiliki lapisan dalam yang rapuh, serpihan kacanya menorah luka pada bibir
Pengembara pertama yang gagah, melemparkan gelas tersebut
Pengembara pertama yang gagah, hanya bermanis-manis di awal saja, ketika mengetahui gelas tersebut memiliki lapisan dalam yang rapuh, serpihan kacanya menorah luka pada bibir
Pengembara pertama yang gagah, melemparkan gelas tersebut
Sebuah gelas, kembali pecah pada lapisan
dalam
Sebuah gelas, kembali menggelinding..
Sebuah gelas, kembali menggelinding..
Pengembara kedua, tak terdefinisikan..
Pengembara kedua, mengambil gelas tersebut..
Pengembara kedua, memutuskan membawa gelas tersebut..
Pengembara kedua, mengambil gelas tersebut..
Pengembara kedua, memutuskan membawa gelas tersebut..
Sebuah gelas, kembali pasrah..
Sebuah gelas, kembali berserah pada nasib. Entah apa yang akan dilakukan pengembara ke dua ini
Sebuah gelas, hanya berharap nantinya tidak akan mengembara lagi, bosan..lelah..tersakiti dan kemudian berusaha membentuk kembali rupaan lapisan dalam..
Sebuah gelas, kembali berserah pada nasib. Entah apa yang akan dilakukan pengembara ke dua ini
Sebuah gelas, hanya berharap nantinya tidak akan mengembara lagi, bosan..lelah..tersakiti dan kemudian berusaha membentuk kembali rupaan lapisan dalam..
Sebuah gelas yang sudah terisi ¾ nya oleh
sang pengembara kedua..
Sebuah gelas yang sudah mulai hampir penuh itu mulai kering dengan sendirinya, entah salah siapa…
Sebuah gelas yang sudah mulai hampir penuh itu mulai kering dengan sendirinya, entah salah siapa…
Kediri, satu tujuh delapan satu tiga
0 comments