The Joy Of 2014, Andin Goes To South Korea

Februari 05, 2015

Dear Bloggies,
(kiri-kanan): Philip,Farrah, Farida, Collin, Andre, Jenny, Saya, mas Fatoni

Puncak dari kegiatan Engineering Service Learning Creativity Station (ESL-CS 2014) di Bali kemarin adalah pengumuman perwakilan dari kampus PENS(Politeknik Eletronika Negeri Surabaya) yang akan berangkat untuk presentasi di acara E2Festa (Engineering Education Festival) 2014 di gedung KINTEX I, Ilsan. Terus terang saja, kami bersepuluh berharap-harap cemas menanti pengumuman tersebut. Qadarullah, tepat di tanggal 25 November 2014 saya terpilih untuk berangkat ke Korea Selatan. Sujud syukur langsung saya lakukan begitu pengumuman itu keluar. 

Koper baru

First flight ticket to South Korea

Fasilitas dari Korean air: Selimut, Headset, Charger, Sandal Kain, dan Sikat Gigi

Breakfast di pesawat, kali ini saya memilih menu nasi goreng seafood. Yummy!!


Ini merupakan pengalaman pertama saya naik pesawat terbang selama 21 tahun hidup di bumi. Saat itu saya clueless, tidak tahu apa-apa tentang Korea Selatan dan apa saja yang harus dibawa. Bahkan Sebagian besar barang bawaan saya adalah pinjaman ke teman-teman saya. Setelah paspor saya jadi, proposal permohonan membeli koper baru disetujui oleh orang tua saya. Dengan gesit saya membeli koper dan mempersiapkan semuanya. Saya sempat kebingungan mencari jaket tebal, karena saya akan berkunjung ke Korea Selatan di musim gugur, untung saja ada pinjaman jaket dari salah satu teman saya. 

Incheon airport

Sempat ada issue visa yang terhambat, tapi untung saja visa kami lolos semua dan siap berangkat. Rombongan kampus kami bertolak ke Seoul melalui Bali dengan maskapai Korean Air. Dosen pendamping saya saat itu cukup terhibur dengan ekspresi saya saat pertama kali naik pesawat, saya ingat sekali obrolan saya dengan dosen saya saat itu. 

“Baru pertama kali naik pesawat yan din” tanya beliau.
“Hehehe, iya pak,” saya menjawab sambil tersenyum lebar melihat situasi pesawat.
“Wah, beruntung ya, sekali naik pesawat langsung jarak jauh,” beliau menimpali.
“Alhamdulillah banget pak!!,” saya kegirangan sampai membalas ujaran beliau sambil menatap takjub ke luar jendela pesawat.
Semoga bisa kesini lagi!!Seoul National University (SNU)


Tahun dimana saya belum mengenal skin care


Kami tiba di Incheon airport pada pukul 08.00 waktu Korea (waktu di korea 2 jam lebih awal dari Waktu Indonesia bagian Barat). Suhu di Seoul saat itu mencapai 8 derajat dan saya terlalu senang sampai tidak merasa kedinginan. Penginapan kami ditempuh dengan berganti bus 2 kali, tepatnya terletak di Goyang, Ilsan-Seoul. Kami menginap di hotel semi apartemen dengan fasilitas lengkap dapur mini dan mesin cuci. 

Gate di pameran E2Festa


Saya dan Farah saat menghandiri International Conference

 

Creativity Station Reunion!

Saya bertemu dengan Mike, Julie, David, Eva, Kevin dan teman-teman lain dalam acara E2Festa (Engineering Education Festival) 2014 di gedung KINTEX I, Ilsan selama dua hari (27-28/11). Disana saya juga menjadi perwakilan peserta ESL-CS di Bali untuk mempresentasikan kegiatan selama disana, nervous!!karena saya harus berbicara dihadapan puluhan siswa SMA Korea.

Pose dulu sebelum masuk warung hehehe


Mulai dari Fish cakes, Tempura, sampai makanan favorit saya Tteobokki!!!


Bibimbap gurita jadi menu dinner


Dua hari tersisa di Seoul, saya dengan Farrah (UTM), Firda dan Jenny (Cute Staff dari PNU) berkeliling Seoul. Mulai dari Namdaemun Market, Namsan Tower (gembok cinta), Itaewon, Gyeongbokgung palace, Insadong dan Dongdaemun kami sambangi. Kami diajak ke beberapa café lucu dan mencicipi street food di Seoul oleh Jenny. Saya sangat takjub dengan sistem transportasi kereta bawah tanah di Seoul yang sangat tertata rapi. Selama disana saya dibuat takjub dengan rasa kuliner nya yang cocok dengan selera saya.

Jajanan Bungeoppang isi kacang merah yang ada di musim gugur dan dingin


Narsis sama Ahjumma penjual Hotteok


Didepan gembok cinta


Diatas Namsan Tower



Menemukan satu-satunya masjid di Seoul

Namsan Tower

Oh, dan orang-orang di Seoul sangat suka berjalan kaki, setelah saya tanyakan kepada Jenny, ternyata orang di Seoul lebih memilih untuk menggunakan transportasi umum karena biaya parkir disini termasuk mahal. Apalagi semua tempat di Seoul bisa dengan mudah dijangkau dengan transportasi umum.

Gyeongbokgung palace

Fish cakes, Tteobokki, Tempura

Nongkrong di cafe di Namdaemun Market


Bingsul, rasanya kaya makan salju


Pengalaman pertama ini tidak akan terlupakan seumur hidup saya. Bahkan saya disambut oleh salju pertama di saat hari kepulangan saya. Saat itu pertama kali nya saya melihat salju dan melihat indahnya kristal salju yang tidak sengaja jatuh di jilbab saya. Masyallah tabarakallah, saya tidak berhenti mengucap syukur sepanjang perjalanan pulang ke Indonesia.

Tidak ketinggalan dengan saya yang juga berpose di tengah dinginnya salju


(Kiri-kanan): Farida, Saya, Farrah, Chioo



You Might Also Like

0 comments