Creativity Station 2014, Unity In Diversity

Desember 31, 2014

Dear Bloggies,

Pertama kali ke Uluwatu

Tahun 2014 menjadi tahun yang sibuk dan penuh kejutan bagi saya. Setiap kejadian di sepanjang tahun ini rasanya akan selalu melekat di hati. Selain mulai menginjak tahun terakhir di bangku kuliah, saya mendapatkan kado spesial, dimana saat itu saya dinyatakan LOLOS untuk mengikuti Engineering Service Learning Creativity Station (ESL-CS 2014) di Bali.

Saya dan tim dari PENS saya menunggu di Internasioanl Departure Ngurah Rai


Kegiatan ini merupakan program kampus saya PENS (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya) dengan Pusan National University(PNU), Korea. Dari namanya pasti bisa sudah menebak kegiatan apa saja yang akan dijalankan. Kegiatan ESL ini merupakan kegiatan pengabdian masyarakat dari mahasiswa untuk penduduk lokal. Dari puluhan peserta seleksi, saya sempat pesimis dengan proposal yang saya buat (maklum, proposal ini saya buat dadakan). 

Bermodalkan kenekatan, ilmu yang saya dapat dan kemampuan bahasa inggris yang bisa dibilang mumpuni, saya pun percaya diri saja menjalani seleksi itu. Proses seleksi yang panjang di bulan April itu berujung manis dengan selebaran pengumuman yang berisikan nama saya dengan 9 peserta lainnya dari jurusan lainnya. Saya menjadi peserta senior, karena mahasiswa lainnya rata-rata masih duduk di semester 2 dan 3, sedangkan saya sudah di semester 5.

Sifat saya yang supel dan sedikit 'gila' membuat saya bisa berbaur dengan anak muda lainnya. Dalam waktu 3 bulan kami mempersiapkan produk alat yang akan dipresentasikan di dalam seminar selain itu, kami juga mempersiapkan suguhan beberapa tarian dan karya seni dalam kegiatan cultre exchange nanti. 

Sesi makan sore di Pizza Hut dekat hotel tempat kami menginap

Selain PENS dan PNU, Universitas Telkom(Telkom-U), Politeknik Negeri Bali(PNB) dan Universitas Teknologi Malaysia(UTM) juga turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Kami bersepuluh merasa nervous selama perjalanan, membayangkan bagaimana ya wajah-wajah orang korea nya. Bagaimana logat bicara orang Melayu asli. Bisa apa tidaknya kami berbaur dengan peserta lainnya.

Kekhawatiran saya dan teman-teman saya langsung luntur di hari pertama ketika kami bermain game. Tujuan game berkelompok ini memang untuk membangun chemistry antar anggota kelompok. Maklum, satu kelompok terdiri atas anggota yang berasal dari daerah yang berbeda-beda. Kelompok saya Bernama Super Sonic, beranggotakan Chioo(Telkom-U), Fadli(UTM), Sullin (PNB) , Mike dan Kevin (PNU).

Proses pengerjaan produk


Sesi diskusi dengan seniman lokal, Bapak Samudra

Menjelaskan maintenance product

Selama 2 minggu di Bali, kami turun ke masyarakat di Desa Anggabaya, Denpasar Timur untuk melakukan proyek sosial. Disini kami berkenalan secara langsung dengan adat budaya masyarakat di Penatih, mencari permasalahan yang menjadi target proyek kami. Kegiatan ini sangat seru dan menambah wawasan kami. 

Sesi photo challenge yang fail hahaha

Di acara penutupan program Engineering Service Learning Creativity Station 2014 ini, akan dipilih tim terbaik yang memberikan solusi inovasi yang bisa membantu warga lokal. Selain itu, kami bertukar souvenir antar negara dan melakukan sesi foto bersama. Suasana haru tercipta saat kami bersama sama menyanyikan lagu ‘Heal The World-Michael Jackson’. 

Foto di final presentation bersama manajer tim

Super Sonic!!

Saya mendapatkan banyak teman baru, pengetahuan baru dan membuka perspektif baru tentang banyak hal dari hidup. Kegiatan ini juga tidak saya sangka membawa saya terbang ke Korea Selatan untuk pertama kalinya dalam hidup saya dan saya sangat bersyukur atas ‘hadiah’ yang diberikan Tuhan kepada saya melalui orang orang baik di sekeliling saya. 
                

You Might Also Like

0 comments