Sepucuk Amplop Surat dari ‘Narnia’
April 22, 2016
Dear Bloggies,
Sampul surat yang masih kinclong saat di scan |
Kira-kira sepuluh tahun yang lalu, saya menjadi penggemar berat fiksi
Narnia karangan C. S Lewis. Semenjak buku nya diangkat menjadi film, saya jatuh
cinta dengan dunia dibalik lemari yang menawarkan sejuta petualangan yang
didambakan oleh anak-anak. Bertemu dengan mahkluk magis yang ada dalam dongeng
dan mitos, berkuda di padang rumput, berlatih pedang dan masih banyak lagi.
Adalah Peter, Susan, Edmund, dan Lucy Pevensie yang secara kebetulan masuk
ke dalam lemari tua yang ternyata menghubungkan dunia mereka dengan Narnia. Berawal
dari Lucy yang secara tidak sengaja masuk ke dalam lemari dan bertemu Mr.
Tumnus, manusia berkaki kambing, di Narnia. Lucy, anak paling kecil dari empat
bersaudara tersebut, kemudian mengajak kakak-kakak nya untuk masuk ke dalam lemari
tua. Singkat cerita, Peter percaya pada cerita Lucy dan mereka pun masuk ke
dalam lemari tersebut bersama-sama. Cerita petualangan mereka di Narnia dimulai
saat mengetahui rumah Mr. Tumnus di obrak-abrik oleh bala tentara suruhan White
Witch. Saat itu, Edmund yang sudah termakan oleh bujukan White Witch menjadi traitor diantara keempat bersaudara
tersebut. Namun itu hanya di permulaan saja, karena Edmund yang masih polos
tidak tahu kekejaman White Witch yang membuat Narnia mengalami musim dingin
sepanjang waktu.
Karakter Edmund diperankan sangat apik
oleh Skandar Keynes, alasan inilah yang membuat saya sangat menyukai Skandar
‘Edmund’ Keynes. Saking nge-fans dengan Skandar, saat itu saya menulis surat
untuk dikirim ke Skandar langsung. Dibantu dengan tutor bahasa inggris saya
yang menjadi editor surat bahasa
inggris perdana karangan saya, akhirnya surat itu berhasil melambung ke
Inggris. Saat itu biaya perangko untuk surat ke luar negeri sekitar 20 ribu,
tahun 2009. Di dalam surat itu saya menyatakan kekaguman dan alasan saya
menyukai Skandar, pastinya saya meminta foto beserta tanda tangan asli milik
Skandar.
Saya menunggu 1-2 bulan, hingga pada suatu siang sepulang sekolah, sepucuk
amplop surat berperangko ratu Elizabeth datang. Sontak saya berteriak
kegirangan sampai menangis haru, ternyata tidak sia-sia saya mengumpulkan uang
jajan untuk mengirim surat ke negeri nun jauh disana. Isi dari amplop tersebut
adalah foto Skandar beserta tanda tangannya ASLI!, saya berterima kasih banyak
kepada tutor saya karena sudah membantu memperbaiki surat bahasa inggris saya
yang saat itu sangat belepotan.
Sepucuk amplop dari Edmund Pevensie, berisikan foto nya yang memakai baju
perang merah membuat saya semakin mencintai Narnia dan United Kingdom. Sepucuk
amplop yang menggetarkan hati *eaa, menambah semangat, dan optimisme untuk
mengunjungi tempat-tempat yang digunakan untuk shooting Narnia. Sepucuk amplop itu masih tersimpan rapi dan utuh,
tanpa cacat di lemari belajar saya.
Foto beserta tanda tangan yang masih tersimpan rapih di file dokumen saya |
Memori itu menambah niatan saya untuk mengejar mimpi mengunjungi Inggris. Banyak
hal yang membuat saya jatuh cinta dengan UK, mulai dari aksen british yang
always sound sexy in my ear, Harry Potter, Jane Austen, Royal Family Life, hingga
sejarah-sejarah klasik yang ada disana. Bahkan saat itu saya mencoba
peruntungan kembali dengan mengirimkan surat ke Daniel Radcliffe (pemain Harry
Potter), namun sayangnya Kakak saya yang mendapat balasan beserta foto
berukuran A4 beserta tanda tangan (sedih karena bukan saya yang mendapat
balasan, tapi tak apa, setidaknya bisa meminjam foto milik kakak untuk pamer).
Ah, masa jadul seperti itu membuat saya sering kangen. Dulu, sebelum
internet semaju sekarang, saya sangat suka berkirim surat hingga menjadi
beginner filatelist. Semua koleksi perangko saya masih tersimpan rapi di album
perangko warna biru yang saya simpan di lemari belajar. Sekarang, tidak perlu
repot mengirim surat. Cari saja gambar-gambar aktor favorit beserta tanda
tangan, cetak dan Voila!! Foto beserta tanda tangan ada dalam genggaman.
Kemajuan Teknologi sudah tidak bisa dihindari lagi, semuanya serba
cepat-praktis-beres. Namun, terkadang masa-masa jadul seperti saling berkirim
surat untuk sekedar menanyakan kabar menjadi hal yang melekat di hati. Sepucuk
amplop yang berhasil menelisipkan rasa kangen dengan surat menyurat. Sepucuk
amplop yang tiba-tiba meminta di buka kembali untuk meniupkan rasa semangat
untuk mengejar mimpi yang belum terpenuhi. Sepucuk amplop yang paling berkesan
bagi saya.
6 comments
Aku nemu hape anyar gres kerdusan neng Delta pas nonton film iki :D. wakakakakak karena aku masih polos aku serahkan ke recepcionis 21 :D
BalasHapushahaha, paling lek saiki yo panggah dibalekno ndek recepsionis...barang 'panas' nggak akan bertahan lama.. :v
HapusAh Andien, so envy :D
BalasHapushehehe, pas itu kebetulan tutor ku bahasa inggris punya alamat surat nya, dan tidak disangka..Skandar baiiiikkk banget >.<
HapusGak pengen nyobak kirim beginian lagi, mbak :p?
BalasHapusIrie >.<
pengen sih...tapi sekarang, lebih suka googling..lebih cepet, hahahaha
Hapus