Pengalaman Staycation Di Hostel 450 RIBU, Tanpa Pintu Kamar Mandi!!
Agustus 20, 2019
Dear
Bloggies,
Askhara Hostel dari depan, ada Seventies coffee yang ramai pengunjung |
Have you ever plan to have staycation and ended up having a ‘nightmare’ staycation? Well, this is my story about ‘Nightmare’ Staycation in Surabaya. Saya dan teman saya sudah mengincar Hostel ini untuk staycation jauh-jauh hari, namun kami belum kunjung mendapatkan kesempatan untuk menginap disana. Suatu hari, kebetulan ada undangan nikah dari salah satu teman kami, terbersit pikiran untuk staycation di hostel lucu yang profile hostelnya saya temukan di Instagram. Mungkin kita berdua terlalu berekspektasi tinggi tentang kamar dan fasilitas yang kami dapat, mengingat harga menginap di tempat tersebut setara dengan hotel bintang 3 sekelas Luminor Hotel dsb. Namun, kami mendapatkan kejutan yang tidak pernah kami duga sebelumnya.
Sebelum
melakukan pemesanan melalui salah satu aplikasi, kami sudah mencoba mengecek
apakah hostel ini layak, dan apakah rating hostel ini bagus atau tidak. Kami
menemukan banyak review bagus di aplikasi pemesanan tersebut, dan beberapa review memuaskan dari customer yang
ada di Google, sayangnya kami kurang teliti membaca berbagai macam review yang
masuk.
Gerimis tipis mengiringi kedatangan saya di hostel tersebut, dari luar memang tidak tampak seperti hostel, lebih ke rumah tua dengan café di bagian depan hostel. Saya masuk ke sebuah lorong kecil, dengan banyak sekali anak muda yang sedang kongkow disana. Asap rokok agak pekat di sepanjang lorong dan di ujung lorong terdengar keras musik dan tawa pengunjung café. Saya berusaha positive thinking, bahwa hostel ini mengusung konsep urban minimalism yang di dalamnya juga terdapat café. Teman saya yang sudah check in sebelumnya, menelpon saya dengan nada cemas dan tertawa awkward menyuruh saya buru-buru untuk datang melihat kondisi hostel nya.
Gerimis tipis mengiringi kedatangan saya di hostel tersebut, dari luar memang tidak tampak seperti hostel, lebih ke rumah tua dengan café di bagian depan hostel. Saya masuk ke sebuah lorong kecil, dengan banyak sekali anak muda yang sedang kongkow disana. Asap rokok agak pekat di sepanjang lorong dan di ujung lorong terdengar keras musik dan tawa pengunjung café. Saya berusaha positive thinking, bahwa hostel ini mengusung konsep urban minimalism yang di dalamnya juga terdapat café. Teman saya yang sudah check in sebelumnya, menelpon saya dengan nada cemas dan tertawa awkward menyuruh saya buru-buru untuk datang melihat kondisi hostel nya.
Lorong masuk menuju kamar, kamar saya tepat di pintu sebelah kanan pada gambar |
Hostel dengan rate 450 RIBU!! sekecil ini, beda banget sama di akun IG mereka |
Bisa di cek langsung, akun mereka tidak terlalu fokus ke fasilitas tempat menginap. Source: IG Askharahostel |
Saya pikir
itu bercanda, tapi…....candaan itu berubah menjadi horror ketika saya melihat sendiri kamar yang kami dapatkan dengan
harga IDR 450K itu, emosi saya meledak ledak. Sumpah serapah, dan
kata-kata yang seharusnya bisa saya kontrol keluar secara otomatis setelah tahu
kondisi kamar yang akan kami tempati. Seprai yang seharusnya putih bersih,
terlihat kusam dan ada noda bekas darah yang sudah mulai berubah warna menjadi
kecoklatan, kamar yang SANGAT SANGAT SEMPIT bahkan tidak ada space untuk sholat
atau menaruh tas. Lebih memprihatinkan lagi, kami mendapati KAMAR MANDI TIDAK
BERPINTU!!!!!!, literally kamar mandi polosan tidak ada sekat nya antara kamar
mandi dengan kamar. Tempatnya lembab, dan semakin terlihat menyedihkan ketika
kami menemukan cat tembok di sebelah tempat tidur yang sudah mulai terkelupas.
Suara-suara berisik dari pengunjung café bercampur dengan asap rokok yang masuk
ke ruangan, jelas jelas membuat saya emosi hingga speechless sampai tidak bisa
berkata apa apa lagi.
Noda di seprai di kamar yang baru kita sewa |
Dinding yang mengelupas karena kamar yang terlalu lembab |
This place
is TOTALLY WRECK!!. Bahkan kami harus sholat diatas kasur karena tidak ada
space lagi. Kamar yang sempit, lembab, temaram, berisik, dan toilet yang tidak
ada pintu, PERFECT! Seumur umur, saya tidak pernah kena petaka semacam ini,dengan
tidak menyebutkan kondisi real dari kamar dan men-charge tamu dengan harga jauh dari standar Hostel. Saya
tidak bisa membayangkan, kalau salah satu temanmu harus membuang hajat di
toilet yang tidak memiliki pintu, dengan kondisi kamar yang lembab dan kecil,
bau nya akan menjadi parfum ruangan, bgsd banget kan!. It’s disgusting knowing
the fact the set a very nice picture in their IG account while in reality, the
place is total WRECK and not worth every penny. It’s better to booked in another
hotel such as Pop Hotel, or hotel nearby called Artotel, with almost same
price, you’ll get way better facilities.
Bahkan Kasur pun langsung menghadap ke pintu keluar-masuk kamar |
Space pintu ke toilet benar-benar sesempit ini |
Area kamar mandi yang terkesan lembab |
YAK!!!!KAMAR MANDI NYA OPEN SPACE |
Benar benar luar biasa tanpa pintu kamar mandi |
Area shower |
Bukan
bermaksud menjelek-jelekkan, namun itu pengalaman buruk yang saya dapatkan,
bahkan staff lobby tidak menanyakan alasan kenapa kami check saat itu juga, dan
mereka tidak meminta maaf setelah kami komplain banyak hal. Tidak sampai 2 jam
kami berada di kamar tersebut, sampai akhirnya kami memutuskan untuk berpindah
ke hotel lain di tengah kota Surabaya dengan harga lebih murah namun fasilitas
yang kami dapatkan JAUUUHHH LEBIH BAGUSS daripada hostel ini. Sebagai pelajaran
buat kalian yang akan melakukan staycation untuk melakukan riset jauh jauh hari
atau kalau tidak mau kena zonk seperti kami, mending langsung memilih
staycation di HOTEL bukan HOSTEL.
Akhirnya kami check out setelat 2 jam melihat kondisi kamar dengan tatapan nanar |
Semacam pembelajaran baru bagi kami berdua yang sering jadi travel mate |
Daripada bete, akhirnya kami memutuskan swafoto dulu sebelum check out |
Semoga next trip gapake drama lagi ya! |
Here the tips for you yang planning staycation ke tempat oke di Surabaya. Baca review terbaru dari pengunjung, dan pastikan review yang ada di google review benar-benar review asli yang mendeskripsikan pengalaman mereka, lebih baik lagi ketika reviewer tersebut menyertakan foto asli ketika mereview. Saya kurang paham, kenapa hostel ini tetap memiliki rating baik di Google, sedangkan review REAL dengan gambar, kebanyakan menyatakan kekecewaan mereka. Kalau niat buka hostel, seharusnya mereka fokus memperbaiki services dan fasilitas kamar yang ada disana, jangan asal-asalan. Dalam hal memasang tarif kamar, seharusnya mereka bisa mempertimbangkan itu, satu lagi, kalau mereka fokus untuk membuka café, fokus ke café aja, ngga usah pakai hostel segala.
1 comments
450 rb utk hostel itu mahal loh :o. even kmrn aja aku staycation di hotel bintang 3 cm 500 rb dan itu baguuuuuus. ga kayak foto2 di kamar ini. seriuuus aku jg bkal marah sih mba. jgn hrap aku ksh rating bagus. lgs tulis testimoni deh. kayak kena scam jadinya yaaa... 450 rb kebuang percuma
BalasHapusaku sering staycation, rutin malah. dan pernah jg dpt zonk. tapi setidaknyaaaaa hrgnya sesuai ama yg dibayar :D. jd ga sakit ati banget. tp kalo pengalaman mu ini beneran lbh nyesek :D